Sitti

Jumat, 11 Juni 2010

Peningkatan Protein & Berkurangnya Resiko Sindrom Metabolisme

Obesitas sering kali berjalan seiring dan terkait dengan sindrom metabolisme yang dapat dikelompokkan kedalam Tekanan darah tinggi, Lingkar pinggang yg besar, gula darah & Trigliserida yg meningkat dan berkurangnya kadar darah Kolesterol HDL.Pengurangan berat badan merupakan salah satu langkah pertama untuk melindungi atau mengobati sindrom ini. Para peneliti dari Universitas Ulm, Jerman, menemukan bahwa peningkatan asupan protein pada pola makan akan mengurangi faktor-faktor resiko sindrom metabolisme saat dibandingkan asupan protein dengan tingkat standar



Penelitian ini, yang dipresentasikan pada akhir pekan ini dipertemuan tahunan Masyarakat Obesitas Phoenix, melibatkan 110 subyek kelebihan berat badan dengan sindrom metabolisme yang secara acak dibagi kedalam 2 kelompok dan dijalankan selama 1 tahun.

Selama tiga bulan pertama - Fase penurunan berat badan, mereka yang tergabung dalam kelompok protein tinggi diinstruksikan untuk mengikuti diet dengan kandungan protein dua kali diet normal; mereka juga mengganti dua kali makan sehari dengan Herbalife Formula 1, Shake pengganti makanan. Kelompok lainnya diinstruksikan untuk mengkonsumsi protein dalam jumlah standar/normal dengan pola makan biasa dan tidak mengkonsumsi shake

Selama sembilan bulan selanjutnya – Fase pengelolaan/menjaga berat badan, semua peserta mengkonsumsi satu shake sebagai pengganti makanan setiap hari sebagai bagian dari pola makan mereka. Dan kedua kelompok menjaga tingkat asupan protein sesuai dengan pola makan yang mereka anut tiga bulan sebelumnya.

Semua peserta mengalami penurunan berat badan setelah satu tahun, tetapi mereka yg tergabung dalam kelompok protein tinggi mengalami penurunan berat badan dan lemak tubuh lebih banyak (hampir 15.5 kg sementara kelompok asupan protein standar 7 kg). Yang lebih signifikan adalah penemuan diakhir penelitian bahwa 84% dari mereka yg tergabung dalam kelompok protein tinggi tidak lagi masuk kedalam kriteria penderita sindrom metabolisme, bandingkan dari kelompok dengan asupan protein standar.

”Kami tahu bahwa penurunan berat badan akan memperkecil faktor resiko sindrom metabolisme,” kata Marion Flechtner-Mors, Ph.D., salah satu pelaku penelitian ini dan ketua kelompok Riset Obesitas di Universitas Ulm, Jerman, ” Tetapi kami menemukan bahwa lebih banyak partisipan penelitian memperlihatkan peningkatan ketahanan terhadap faktor resiko ini saat asupan protein dalam pola makan mereka ditingkatkan.”

Hampir 47 juta warga Amerika menderita sindrom metabolisme, dan jumlahnya terus meningkat – paralel dengan meningkatnya kasus Obesitas, Flechtner menambahkan, ” Intervensi-intervensi efektif seperti pengkonsumsian makanan pengganti tinggi protein untuk menurunkan berat badan dapat memperkecil faktor resiko yang berkaitan dengan sindrom metabolisme dan mempengaruhi kehidupan jutaan orang.

Sumber : Nurtrihealth mgz

Dr. Marion Flechtner-Mors Ph.D merupakan anggota Penasihat Nutrisi Herbalife (NAB). NAB terdiri dari ahli-ahli terkemuka di bidang nutrisi dan kesehatan dari seluruh dunia yang mengajar dan melatih tentang prinsip-prinsip nutrisi, aktivitas fisik dan gaya hidup sehat

NAB diketuai oleh David Heber. M.D. Ph.D., Direktur Pusat Nutrisi Manusia di Universitas California, Los Angeles (UCLA)